
Mkv Poker - Penyelidikan Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menyebut ada pelanggaran prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi.
MkvPoker - Kejagung: 95 Persen Dana Investasi Jiwasraya di Saham Buruk
Jaksa Agung ST Burhanuddin bahkan mengatakan Jiwasraya banyak menempatkan investasi pada aset-aset berisiko.
Di antaranya, menaruh 22,4 persen dana investasi atau senilai Rp5,7 triliun di keranjang saham. "Untuk mengejar keuntungan tinggi, antara lain 95 persen dari dana kelolaan di saham ditempatkan pada pilihan saham-saham buruk. Cuma 5 persen saja yang ditaruh di saham dengan kinerja baik," ujarnya, Rabu (18/12).
Tidak hanya itu, ia melanjutkan, 98 persen dari dana investasi di reksa dana atau senilai Rp14,9 triliun dititipkan pengelolaannya kepada perusahaan-perusahaan manajer investasi dengan kinerja buruk. "Hanya 2 persen yang dikelola oleh perusahaan manajer investasi dengan kinerja baik."
Akibatnya, sambung Burhanuddin, potensi kerugian negara paling sedikit Rp13,7 triliun dari penempatan investasi Jiwasraya. "Angka ini perkiraan awal. Diduga akan lebih dari itu," terang dia.
Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus Adi Toegarisman menegaskan terdapat calon tersangka dugaan korupsi dalam kasus likuiditas seret Jiwasraya.
"Tapi kami sampaikan ada SOP ketika fakta dan alat bukti sudah ada kepastian, dan kami tentukan siapa yang tanggung jawab pasti, nanti," imbuhnya.
Sekadar mengingatkan, Jiwasraya gagal membayarkan klaim nasabahnya untuk produk saving plan. Produk yang dijual melalui jalur kerja sama dengan bank mitra ini melibatkan tujuh bank, yakni BRI, BTN, Bank DBS Indonesia, KEB Hana Bank Indonesia, Bank QNB Indonesia, Standard Chartered Bank Indonesia, dan Bank Victoria.
Pada Oktober 2018 lalu, perseroan kedapatan meminta penundaan pembayaran klaim polis jatuh tempo sebesar Rp802 miliar akibat tekanan likuiditas. Pemerintah sejauh ini masih mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan gagal bayar Jiwasraya.
Selidik punya selidik, Jiwasraya diketahui seret likuiditas. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut persoalan yang membelit Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun terakhir. Jokowi sendiri mengakui persoalan Jiwasraya bukan masalah ringan.
Baca Juga : MkvPoker - Kemensos akan Data Ulang Penerima Bantuan Pangan
Terkait dugaan tindakan kriminal dalam kasus Jiwasraya, Jokowi menyerahkannya pada aparat penegak hukum. "Yang berkaitan dengan hukum, itu ranah hukum saja," tuturnya.
No comments:
Post a Comment